Jumat, 06 Juli 2018

Translate a Poem



The Road Not Taken
By : Robert Frost 


Two roads diverged in a yellow wood,
And sorry I could not travel both
And be one traveler, long I stood
And looked down one as far as I could
To where it bent in the undergrowth;

Then took the other, as just as fair,
And having perhaps the better claim,
Because it was grassy and wanted wear;
Though as for that the passing there
Had worn them really about the same,

And both that morning equally lay
In leaves no step had trodden black.
Oh, I kept the first for another day!
Yet knowing how way leads on to way,
I doubted if I should ever come back.

I shall be telling this with a sigh
Somewhere ages and ages hence:
Two roads diverged in a wood, and I –
I took the one less traveled by,
And that has made all the difference.


    1.     Translate by Google Version

Jalan Tidak Diambil
Oleh : Robert Frost


Dua jalan menyimpang di kayu kuning,
Dan maaf saya tidak bisa melakukan perjalanan keduanya
Dan jadilah salah satu musafir, lama aku berdiri
Dan melihat ke bawah sejauh yang saya bisa
Ke tempat itu membungkuk di semak belukar;

Kemudian mengambil yang lain, sama adil,
Dan mungkin memiliki klaim yang lebih baik,
Karena itu berumput dan ingin dipakai;
Padahal untuk yang lewat sana
Mengenakan mereka benar-benar hampir sama,

Dan pagi itu sama-sama terbaring
Di dedaunan tidak ada langkah yang diinjak hitam.
Oh, saya menyimpan yang pertama untuk hari lain!
Namun mengetahui bagaimana cara mengarah ke jalan,
Saya ragu apakah saya harus kembali.

Saya akan menceritakan ini sambil mendesah
Di suatu tempat berabad-abad maka:
Dua jalan menyimpang di hutan, dan saya –
Saya mengambil yang kurang dilalui oleh,
Dan hal itu telah membuat semuanya berbeda.



    2.     Translate by Me (Wahyu Widya Lestari)

Jalan Yang Jarang Dilalui
Oleh : Robert Frost


Dua jalan bercabang dalan remang hutan kehidupan,
Dan sayang aku tidak bisa menempuh keduanya
Dan sebagai pengembara, aku berdiri lama
Dan memandang ke satu jalan sejauh yang aku bisa
Kemana kelokannya mengarah di balik semak belukar;

Kemudian aku memandang yang satunya, sama indahnya,
Dan mungkin malah lebih indah,
Rerumputannya rapih, seperti mudah dilalui;
Bagi yang sudah pernah melewatinya
Mungkin sama saja rasanya dengan yang tadi,

Dan pagi itu keduanya sama-sama membentang
Di bawah hamparan dedaunan rontok yang belum terusik.
Oh, kusimpan jalan pertama untuk lain kali!
Meski tahu semua jalan berkaitan,
Aku ragu apakah harus kembali.

Aku akan menceritakan ini sambil mendesah
Suatu saat berabad-abad yang akan datang:
Dua jalan bercabang di hutan, dan aku –
Aku menempuh jalan yang jarang dilalui,
Dan hal itu telah membuat segalanya berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar