Minggu, 08 Juli 2018

Luapan Kisah - Kesaksian Salah Satu Sahabat



Haiiiii Sahabat Kasih....


Kali ini aku mau sedikit sharing tentang kesaksian hidup salah satu sahabatku yang dapat teguran kasih yang luar biasa dari Tuhan Yesus. Aku harap kesaksian dia yang dia ceritakan ke aku, dan kali ini akan aku share sama kalian, bisa buat hidup kalian makin baik dan makin dekat lagi sama Tuhan Yesus ya...

Jadi kita sebut aja sahabatku itu namanya Rio, aku kenal dia dari kita masih sama-sama duduk di bangku SMP, walaupun aku gak satu sekolah sama dia. Awal perkenalan kita itu waktu kita sama-sama ikut retreat yang diadakan oleh gerejanya Rio. Jadi ibu pendeta'nya Rio itu adalah guru pelajaran Agama di sekolahku. Emang waktu SMP, Rio itu bisa dibilang anak yang cukup nakal dan cukup berani di dalam segala hal. Dia cukup dikenal sebagai anak yang suka ngelawan guru dan bahkan bisa berkelahi sama gurunya sendiri. Dari Rio duduk di bangku SMP sampai SMA, dia gak pernah sekalipun belajar dengan serius, yang dia lakuin hanya main-main aja di sekolah, dia sering bolos sekolah dan nongkrong sama temen-temennya yang lain, bahkan gak jarang dia ikut tawuran antar pelajar yang ngebahayain nyawanya sendiri. Rio bener-bener tumbuh jadi anak yang bebas. Padahal waktu kecil dia itu anak yang takut akan Tuhan dan rajin banget ke gereja. Ya tapi karena pergaulan dan lingkungan yang ngebuat Rio jadi berubah 180 derajat. Waktu sekolah, Rio sering banget pindah-pindah sekolah karena dia buat kasus yang cukup berat dan akhirnya di keluarin sama pihak sekolah. Mungkin bisa dibilang setiap tahunnya Rio pindah sekolah karena dia ada kasus dimana-mana.

Kejadian yang bisa dibilang paling parah di hidup Rio yaitu waktu dia mulai kenal sama yang namanya narkoba. Aku cukup kaget waktu denger dia mulai gunain narkoba saat dia duduk di bangku SMP itu. Aku Tanya ke Rio gimana awal mulanya dia bisa terjerat sama narkoba, dan dia jawab semua itu karena dia ikut-ikutan temennya, dari yang awalnya hanya coba-coba sampe dia bener-bener gak bisa hidup tanpa barang haram itu. Dan yang paling bikin hati aku terasa sesak yaitu waktu dia bilang, dia bukan hanya sekedar penikmat narkoba tapi juga sebagai pengedar. Aku kaget banget, Rio yang aku kenal ternyata punya kehidupan yang cukup pahit. Singkat cerita, karena Rio gak pernah benar di sekolahnya, akhirnya Papi’nya udah gak mau ngebiayain sekolah Rio, akhirnya dia berhenti sekolah waktu dia SMA, dan dia ngejar ketertinggalannya dengan ikut sekolah paket, dan akhirnya dia lulus.

Setelah Rio lulus sekolah paket, dia mulai kerja jadi salah satu sales di perusahaan. Karena Rio ngerasa udah bisa cari uang sendiri, ditambah dengan pekerjaanya yang sebagai pegedar itu, Rio malah makin menjadi-jadi. Rio semakin jauh dari Tuhan, dan udah bertahun-tahun dia ga pergi ke gereja. Rio hanya menghabiskan masa mudanya dengan memakai obat-obatan dan mabuk-mabukan setiap harinya. Rio bener-bener tumbuh menjadi remaja yang jauh dari Tuhan Yesus, bahkan untuk berdoa dan baca Alkitab aja Rio gak mau. Kehidupannya hanya tentang hal-hal keduniawi’an.

Tapi Tuhan masih sayang Rio, walaupun anakNya yang satu itu udah jauh dari-Nya. Tuhan sayang Rio, Tuhan menegur Rio dengan memberikan cobaan kepada keluarga Rio. Karena suatu kasus, Papi’nya di tahan dan masuk penjara untuk beberapa tahun. Dari situ Rio makin tumbuh menjadi remaja yang semakin bebas, Rio kehilangan sosok Ayah. Rio semakin tumbuh menjadi pribadi yang keras hatinya, Rio belum sadar kalau sebenarnya Tuhan sedang mengujinya. Apakah Rio bisa berubah menjadi semakin baik atau malah semakin buruk. Tapi nyatanya Rio malah menghiraukan teguran yang Tuhan berikan. 

Bertahun-tahun setelah Papi’nya dipenjara, Tuhan kembali menegur Rio. Tuhan teramat sangat sayang dengan Rio. Rio harus kehilangan pekerjaanya selama ini, dan dia mulai kesulitan untuk mencari pekerjaan baru. Ditambah lagi Rio harus menderita alergi yang parah. Seluruh badannya penuh dengan alergi dan gatal-gatal. Dan teguran yang paling menampar Rio adalah sewaktu Rio dan kedua temannya menjadi buronan polisi karena kasus narkoba. Rio harus pergi ke luar kota untuk menghindari polisi. Namun, kedua temannya harus tertangkap dan berakhir di penjara. Tapi tidak dengan Rio. Sekali lagi Tuhan amat sangat baik kepada Rio, Tuhan mau dengan kejadian ini Rio sadar dan semakin tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih takut akan Tuhan. 

Ternyata benar, semua kejadian itu membuka mata dan hati Rio. Dia sadar bahwa selama ini dia telah berjalan jauh dari Tuhan, dia hanya mengikuti nafsu duniawi, dan kehilangan sisi kerohanian’nya. Dari pencobaan yang datang berturut-turut itu Rio semakin sadar bahwa sebenarnya Tuhan teramat sangat cinta kepadanya, Tuhan mau Rio berubah menjadi pribadi yang semakin baik. Pada hari itu, Rio berkomitmen pada dirinya didepan Tuhan. Untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, Rio datang kepada Tuhan dan berdoa meminta ampun. Sejak hari itu dia berkomitmen untuk meninggalkan kehidupan duniawinya, Rio berkomitmen untuk meninggalkan teman-teman yang membawa pengaruh negatif kepadanya, Rio berkomitmen untuk meninggalkan semua barang haram yang pernah dia coba, dan Rio berkomitmen untuk berjalan di jalan Tuhan. Memang pada awalnya tidak mudah untuk meninggalkan semua barang haram dan semua nafsu duniawi itu, tapi berkat ketekunan Rio dalam berdoa, dan karena campur tangan Tuhan yang luar biasa, Rio bisa melewati semua itu.

Saat ini, saat aku bertemu Rio lagi sejak beberapa tahun kita tidak bertemu, aku melihat ada banyak perubahan pada diri Rio. Rio menjadi pribadi yang lebih lembut. Rio menjadi semakin rajin untuk pergi ke gereja dan berdoa. Hidupnya telah semakin baik. Dan yang pasti, Tuhan tidak akan membiarkan anakNya kesusahan untuk waktu yang lama. Rio kembali ditawari pekerjaan oleh salah satu kerabatnya, dan saat ini Rio sudah kembali bekerja di salah satu perusahaan kayu. Bahkan pekerjaannya saat ini jauh lebih baik daripada pekerjaannya yang dahulu. Dan karena baiknya Tuhan, Tuhan memberikan bonus yang luar biasa kepada Rio, tahun ini Papi’nya telah bebas dari penjara, dan keluarganya bisa berkumpul lagi seperti dulu. Betapa baiknya Tuhan, betapa bersyukurnya Rio dan keluarga karena mereka telah disatukan kembali. Terakhir kali aku bertemu Rio, aku melihat wajahnya semakin berseri, dia terlihat amat sangat segar dan berbeda dari Rio yang aku kenal dulu. Hidup Rio telah diubahkan oleh Tuhan.


Puji Tuhan, betapa baiknya Tuhan. Aku sebagai temannya merasa sangat bersyukur dan merinding mendengar semua kesaksian yang Rio ceritakan kepadaku. Semoga saat ini dan seterusnya Rio tetap bisa menjadi pribadi yang selalu takut akan Tuhan. AMIN.



Jumat, 06 Juli 2018

Translate a Poem



The Road Not Taken
By : Robert Frost 


Two roads diverged in a yellow wood,
And sorry I could not travel both
And be one traveler, long I stood
And looked down one as far as I could
To where it bent in the undergrowth;

Then took the other, as just as fair,
And having perhaps the better claim,
Because it was grassy and wanted wear;
Though as for that the passing there
Had worn them really about the same,

And both that morning equally lay
In leaves no step had trodden black.
Oh, I kept the first for another day!
Yet knowing how way leads on to way,
I doubted if I should ever come back.

I shall be telling this with a sigh
Somewhere ages and ages hence:
Two roads diverged in a wood, and I –
I took the one less traveled by,
And that has made all the difference.


    1.     Translate by Google Version

Jalan Tidak Diambil
Oleh : Robert Frost


Dua jalan menyimpang di kayu kuning,
Dan maaf saya tidak bisa melakukan perjalanan keduanya
Dan jadilah salah satu musafir, lama aku berdiri
Dan melihat ke bawah sejauh yang saya bisa
Ke tempat itu membungkuk di semak belukar;

Kemudian mengambil yang lain, sama adil,
Dan mungkin memiliki klaim yang lebih baik,
Karena itu berumput dan ingin dipakai;
Padahal untuk yang lewat sana
Mengenakan mereka benar-benar hampir sama,

Dan pagi itu sama-sama terbaring
Di dedaunan tidak ada langkah yang diinjak hitam.
Oh, saya menyimpan yang pertama untuk hari lain!
Namun mengetahui bagaimana cara mengarah ke jalan,
Saya ragu apakah saya harus kembali.

Saya akan menceritakan ini sambil mendesah
Di suatu tempat berabad-abad maka:
Dua jalan menyimpang di hutan, dan saya –
Saya mengambil yang kurang dilalui oleh,
Dan hal itu telah membuat semuanya berbeda.



    2.     Translate by Me (Wahyu Widya Lestari)

Jalan Yang Jarang Dilalui
Oleh : Robert Frost


Dua jalan bercabang dalan remang hutan kehidupan,
Dan sayang aku tidak bisa menempuh keduanya
Dan sebagai pengembara, aku berdiri lama
Dan memandang ke satu jalan sejauh yang aku bisa
Kemana kelokannya mengarah di balik semak belukar;

Kemudian aku memandang yang satunya, sama indahnya,
Dan mungkin malah lebih indah,
Rerumputannya rapih, seperti mudah dilalui;
Bagi yang sudah pernah melewatinya
Mungkin sama saja rasanya dengan yang tadi,

Dan pagi itu keduanya sama-sama membentang
Di bawah hamparan dedaunan rontok yang belum terusik.
Oh, kusimpan jalan pertama untuk lain kali!
Meski tahu semua jalan berkaitan,
Aku ragu apakah harus kembali.

Aku akan menceritakan ini sambil mendesah
Suatu saat berabad-abad yang akan datang:
Dua jalan bercabang di hutan, dan aku –
Aku menempuh jalan yang jarang dilalui,
Dan hal itu telah membuat segalanya berbeda.