Haiiiii Sahabat
Kasih....
Kali
ini aku mau sedikit sharing tentang kesaksian hidup salah satu sahabatku yang
dapat teguran kasih yang luar biasa dari Tuhan Yesus. Aku harap kesaksian dia
yang dia ceritakan ke aku, dan kali ini akan aku share sama kalian, bisa buat
hidup kalian makin baik dan makin dekat lagi sama Tuhan Yesus ya...
Jadi
kita sebut aja sahabatku itu namanya Rio, aku kenal dia dari kita masih
sama-sama duduk di bangku SMP, walaupun aku gak satu sekolah sama dia. Awal
perkenalan kita itu waktu kita sama-sama ikut retreat yang diadakan oleh
gerejanya Rio. Jadi ibu pendeta'nya Rio itu adalah guru pelajaran Agama di
sekolahku. Emang waktu SMP, Rio itu bisa dibilang anak yang cukup nakal dan
cukup berani di dalam segala hal. Dia cukup dikenal sebagai anak yang suka
ngelawan guru dan bahkan bisa berkelahi sama gurunya sendiri. Dari Rio duduk di
bangku SMP sampai SMA, dia gak pernah sekalipun belajar dengan serius, yang dia
lakuin hanya main-main aja di sekolah, dia sering bolos sekolah dan nongkrong
sama temen-temennya yang lain, bahkan gak jarang dia ikut tawuran antar pelajar
yang ngebahayain nyawanya sendiri. Rio bener-bener tumbuh jadi anak yang bebas.
Padahal waktu kecil dia itu anak yang takut akan Tuhan dan rajin banget ke
gereja. Ya tapi karena pergaulan dan lingkungan yang ngebuat Rio jadi berubah
180 derajat. Waktu sekolah, Rio sering banget pindah-pindah sekolah karena dia
buat kasus yang cukup berat dan akhirnya di keluarin sama pihak sekolah.
Mungkin bisa dibilang setiap tahunnya Rio pindah sekolah karena dia ada kasus
dimana-mana.
Kejadian
yang bisa dibilang paling parah di hidup Rio yaitu waktu dia mulai kenal sama
yang namanya narkoba. Aku cukup kaget waktu denger dia mulai gunain narkoba
saat dia duduk di bangku SMP itu. Aku Tanya ke Rio gimana awal mulanya dia bisa
terjerat sama narkoba, dan dia jawab semua itu karena dia ikut-ikutan temennya,
dari yang awalnya hanya coba-coba sampe dia bener-bener gak bisa hidup tanpa
barang haram itu. Dan yang paling bikin hati aku terasa sesak yaitu waktu dia
bilang, dia bukan hanya sekedar penikmat narkoba tapi juga sebagai pengedar.
Aku kaget banget, Rio yang aku kenal ternyata punya kehidupan yang cukup pahit.
Singkat cerita, karena Rio gak pernah benar di sekolahnya, akhirnya Papi’nya udah
gak mau ngebiayain sekolah Rio, akhirnya dia berhenti sekolah waktu dia SMA,
dan dia ngejar ketertinggalannya dengan ikut sekolah paket, dan akhirnya dia
lulus.
Setelah
Rio lulus sekolah paket, dia mulai kerja jadi salah satu sales di perusahaan.
Karena Rio ngerasa udah bisa cari uang sendiri, ditambah dengan pekerjaanya
yang sebagai pegedar itu, Rio malah makin menjadi-jadi. Rio semakin jauh dari
Tuhan, dan udah bertahun-tahun dia ga pergi ke gereja. Rio hanya menghabiskan
masa mudanya dengan memakai obat-obatan dan mabuk-mabukan setiap harinya. Rio
bener-bener tumbuh menjadi remaja yang jauh dari Tuhan Yesus, bahkan untuk
berdoa dan baca Alkitab aja Rio gak mau. Kehidupannya hanya tentang hal-hal
keduniawi’an.
Tapi
Tuhan masih sayang Rio, walaupun anakNya yang satu itu udah jauh dari-Nya.
Tuhan sayang Rio, Tuhan menegur Rio dengan memberikan cobaan kepada keluarga
Rio. Karena suatu kasus, Papi’nya di tahan dan masuk penjara untuk beberapa
tahun. Dari situ Rio makin tumbuh menjadi remaja yang semakin bebas, Rio
kehilangan sosok Ayah. Rio semakin tumbuh menjadi pribadi yang keras hatinya,
Rio belum sadar kalau sebenarnya Tuhan sedang mengujinya. Apakah Rio bisa
berubah menjadi semakin baik atau malah semakin buruk. Tapi nyatanya Rio malah
menghiraukan teguran yang Tuhan berikan.
Bertahun-tahun
setelah Papi’nya dipenjara, Tuhan kembali menegur Rio. Tuhan teramat sangat
sayang dengan Rio. Rio harus kehilangan pekerjaanya selama ini, dan dia mulai
kesulitan untuk mencari pekerjaan baru. Ditambah lagi Rio harus menderita
alergi yang parah. Seluruh badannya penuh dengan alergi dan gatal-gatal. Dan
teguran yang paling menampar Rio adalah sewaktu Rio dan kedua temannya menjadi
buronan polisi karena kasus narkoba. Rio harus pergi ke luar kota untuk
menghindari polisi. Namun, kedua temannya harus tertangkap dan berakhir di
penjara. Tapi tidak dengan Rio. Sekali lagi Tuhan amat sangat baik kepada Rio,
Tuhan mau dengan kejadian ini Rio sadar dan semakin tumbuh menjadi pribadi yang
lebih baik dan lebih takut akan Tuhan.
Ternyata
benar, semua kejadian itu membuka mata dan hati Rio. Dia sadar bahwa selama ini
dia telah berjalan jauh dari Tuhan, dia hanya mengikuti nafsu duniawi, dan
kehilangan sisi kerohanian’nya. Dari pencobaan yang datang berturut-turut itu
Rio semakin sadar bahwa sebenarnya Tuhan teramat sangat cinta kepadanya, Tuhan
mau Rio berubah menjadi pribadi yang semakin baik. Pada hari itu, Rio
berkomitmen pada dirinya didepan Tuhan. Untuk pertama kalinya dalam
bertahun-tahun, Rio datang kepada Tuhan dan berdoa meminta ampun. Sejak hari
itu dia berkomitmen untuk meninggalkan kehidupan duniawinya, Rio berkomitmen
untuk meninggalkan teman-teman yang membawa pengaruh negatif kepadanya, Rio
berkomitmen untuk meninggalkan semua barang haram yang pernah dia coba, dan Rio
berkomitmen untuk berjalan di jalan Tuhan. Memang pada awalnya tidak mudah
untuk meninggalkan semua barang haram dan semua nafsu duniawi itu, tapi berkat
ketekunan Rio dalam berdoa, dan karena campur tangan Tuhan yang luar biasa, Rio
bisa melewati semua itu.
Saat
ini, saat aku bertemu Rio lagi sejak beberapa tahun kita tidak bertemu, aku
melihat ada banyak perubahan pada diri Rio. Rio menjadi pribadi yang lebih
lembut. Rio menjadi semakin rajin untuk pergi ke gereja dan berdoa. Hidupnya
telah semakin baik. Dan yang pasti, Tuhan tidak akan membiarkan anakNya
kesusahan untuk waktu yang lama. Rio kembali ditawari pekerjaan oleh salah satu
kerabatnya, dan saat ini Rio sudah kembali bekerja di salah satu perusahaan
kayu. Bahkan pekerjaannya saat ini jauh lebih baik daripada pekerjaannya yang
dahulu. Dan karena baiknya Tuhan, Tuhan memberikan bonus yang luar biasa kepada
Rio, tahun ini Papi’nya telah bebas dari penjara, dan keluarganya bisa
berkumpul lagi seperti dulu. Betapa baiknya Tuhan, betapa bersyukurnya Rio dan
keluarga karena mereka telah disatukan kembali. Terakhir kali aku bertemu Rio,
aku melihat wajahnya semakin berseri, dia terlihat amat sangat segar dan
berbeda dari Rio yang aku kenal dulu. Hidup Rio telah diubahkan oleh Tuhan.
Puji
Tuhan, betapa baiknya Tuhan. Aku sebagai temannya merasa sangat bersyukur dan
merinding mendengar semua kesaksian yang Rio ceritakan kepadaku. Semoga saat
ini dan seterusnya Rio tetap bisa menjadi pribadi yang selalu takut akan Tuhan.
AMIN.